Senin, 24 Oktober 2011

Kami akan Mendongeng Tentang Anti Korupsi

SEMARANG METRO

24 Oktober 2011


’’SAYA berjanji akan mem-posting sembilan nilai antikorupsi setiap kali membuka Facebook,’’ begitulah Ernawati, guru SMA 7 Semarang pembacaan komitmen integritas antikorupsi. Dia menuliskan, dengan tulisan tangan, di atas kertas putih bergambar Garuda Pancasila.

Ernawati membaca dengan lantang, disaksikan rekan-rekan sesama guru dan 3 anggota tim dari KPK. Hal sama bergiliran dilakukan 17 guru lain di salah satu ruang kompleks SD Al Azhar 14 Banyumanik, Minggu (23/10). Kemarin adalah hari terakhir Training of Trainers (ToT) Guru Duta Antikorupsi yang berlangsung sejak Sabtu, (22/10).
Peserta dari 9 sekolah SD hingga SMA yang tergabung dalam Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Semarang. Ada yang menarik, di antara peserta ada guru yang rela datang dari Kebumen. Damarjono Bandardi, guru SMP 1 Prembun itu tak ragu merogoh kantong pribadi untuk akomodasi mengikuti pelatihan KPK.
’’Saya kepengen tahu, bagaimana kok sampai korupsi di Indonesia sedemikian parah. Setidaknya nanti bisa disampaikan ke murid-murid di Kebumen. Minimal bisa mengurani korupsi, maksimal memberantasnya,’’ kata Damarjono.
Di ujung acara, seluruh peserta tampak siap melancarkan aksi nyata pencegahan korupsi di sekolah masing-masing. Ada berbagai langkah yang sudah disiapkan, termasuk akun Facebook Ernawati. Mengapa Facebook?
Ketua IGI Semarang, Estu Pitarto menilai Facebook dan Twitter sangat akrab dengan anak muda, tak terkecuali siswa sekolah. ’’Dalam setahun ditargetkan 365 status. Diharapkan, setiap hari para siswa mendapat motovasi tentang sembilan nilai antikorupsi melalui share status FB dari gurunya,’’ terang Estu.
Sembilan nilai antikorupsi tersebut meliputi, tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani dan peduli. ’’Seluruhnya harus ditanamkan sejak dini,’’ lanjut Estu.
Selain itu, aksi nyata lain adalah membuat kumpulan cerita tentang korupsi untuk didongengkan kepada para siswa. Tentang bagaimana korupsi bisa terjadi dan begitu mengakar di negeri ini, dan menggerus kesejahteraan rakyat.
Menurut Estu, pascapelatihan ini, duta korupsi harus bisa memengaruhi kebijakan-kebijakan sekolah. Agar terbentuk suatu sistem antikorupsi di sekolah masing-masing. Tak mudah, namun Estu dan teman-temannya di IGI Semarang siap saling dukung. (Eka Handriana-61)sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/10/24/163814/Kami-Akan-Mendongeng-tentang-Korupsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar